Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Imam Muslimin bersama istrinya kini menjalani kehidupan yang jauh berbeda setelah diusir oleh warga Perumahan Joyogrand, Kelurahan Merjosari, Kota Malang. Setelah konflik berkepanjangan dengan tetangga, pasangan ini akhirnya memilih tinggal sementara di hotel sembari menunggu rumah mereka yang dipasarkan laku terjual.
Imam mengungkapkan bahwa ia dan sang istri kini berpindah-pindah tempat tinggal karena belum ada tempat tetap setelah mendapatkan surat pengusiran dari lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas. Mereka pun memutuskan menjual rumah yang sebelumnya mereka tempati sejak 2017 demi bisa memulai hidup baru.
“Sampai rumah ini terjual, kami tinggal di hotel,” ujar Imam Muslimin saat ditemui pada akhir September lalu. Ia berharap proses penjualan rumah segera selesai dan kondisi keluarganya bisa stabil kembali.
Pengusiran itu merupakan buntut dari konflik panjang antara Imam dan warga sekitar, termasuk persoalan komunikasi yang kurang mulus dengan tetangga dan perangkat lingkungan. Menjelang keputusan warga, berbagai upaya mediasi sudah dilakukan, namun perselisihan tetap berlanjut hingga keputusan pengusiran disepakati.
Sementara itu, Ketua RT setempat membantah tuduhan bahwa tidak ada mediasi sebelumnya. Menurutnya, beberapa pertemuan telah digelar dengan melibatkan Imam dan warga, namun persoalan yang sama terus berulang.
Kisah ini mencerminkan dampak sosial dari perseteruan antara warga dan tokoh yang sebelumnya memiliki status sosial sebagai dosen kampus ternama. Hingga kini, pasangan tersebut masih menunggu nafkah baru dan berupaya menyelesaikan proses penjualan rumah mereka
