Pencurian di SMK Pertanian Sukabumi, 9 Komputer Raib dan Kegiatan Belajar Siswa Terhambat
Sukabumi, 22 Mei 2025 — Dunia pendidikan kembali diguncang oleh aksi kriminal. Sebanyak sembilan unit komputer dan laptop milik SMK Negeri 1 Pertanian Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan raib digondol maling pada Sabtu dini hari, 17 Mei 2025. Insiden ini bukan hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berdampak langsung terhadap proses belajar-mengajar di sekolah tersebut.
Pencurian terjadi di dua lokasi utama sekolah, yakni ruang Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta ruang jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH). Selain perangkat komputer, pelaku juga menggasak uang tunai sebesar Rp2 juta yang disimpan di loker salah satu siswa.
Menurut Irman Suherman, Ketua Program Keahlian Jaringan Komputer dan Telekomunikasi SMKN 1 Pertanian Sukaraja, kejadian ini diduga dilakukan oleh orang yang memahami kondisi dan seluk-beluk sekolah. “Ini bukan kali pertama. Tahun 2022 kami juga pernah mengalami hal serupa. Modus dan titik sasaran yang diambil nyaris sama,” ujar Irman kepada wartawan.
Kegiatan Belajar Terganggu
Kehilangan sembilan komputer di tengah tahun ajaran aktif membawa konsekuensi besar terhadap kegiatan belajar. Sebagai sekolah berbasis kejuruan, perangkat tersebut merupakan sarana utama praktik siswa, khususnya bagi jurusan TKJ. Kini, siswa terpaksa bergiliran menggunakan perangkat yang tersisa, yang jumlahnya sangat terbatas.
"Kami sedang menjalani Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan juga mendekati Penilaian Akhir Semester. Ketika komputer hilang, otomatis jadwal dan proses pelatihan siswa sangat terganggu," ujar salah satu guru pendamping praktik.
Penyelidikan Polisi dan Upaya Sekolah
Pihak sekolah segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Sukaraja, yang kini telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Polisi menduga pelaku lebih dari satu orang dan masuk ke sekolah melalui jendela belakang yang ditemukan rusak.
Sementara itu, pihak sekolah berjanji akan memperketat keamanan dengan memasang lebih banyak kamera pengawas dan meningkatkan penjagaan malam hari. Mereka juga mengimbau kepada warga sekitar untuk turut serta menjaga lingkungan sekolah.
Fenomena yang Mengkhawatirkan
Insiden ini menambah daftar panjang kasus pencurian di sekolah-sekolah di Jawa Barat. Sebelumnya, pada Juli 2024, SMK Negeri Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya juga menjadi korban pembobolan dengan kerugian mencapai lebih dari Rp300 juta akibat hilangnya 28 unit komputer dan perangkat proyektor.
Kejadian seperti ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendidik dan orang tua siswa. Tidak hanya menyangkut kehilangan aset sekolah, tapi juga mengancam kelangsungan dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah-sekolah kejuruan yang sangat bergantung pada perangkat teknologi untuk pembelajaran praktik.
Pihak sekolah berharap pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal agar menjadi efek jera, serta pemerintah dapat memperhatikan sistem keamanan di lingkungan pendidikan, khususnya di daerah yang rawan kriminalitas.