Mulyadi: Aturan Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB Akan Disesuaikan dengan Kondisi Wilayah
Bandung, 4 Juni 2025 — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi kebijakan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang diterapkan selama bulan Ramadan 1446 H dengan menyatakan bahwa pelaksanaannya tidak akan kaku, melainkan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah.
Pernyataan ini merespons kekhawatiran dari sebagian masyarakat terkait penerapan jam belajar lebih awal di tingkat SMA, SMK, dan SLB. Kebijakan ini sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 7153/OT.03/SEKRE, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Wahyu Mijaya, pada 4 Maret 2025.
Dedi menjelaskan bahwa kebijakan ini bersifat fleksibel. Wilayah-wilayah dengan cuaca ekstrem, seperti daerah pegunungan yang cenderung dingin di pagi hari atau kawasan yang memiliki keterbatasan akses transportasi, diperkenankan untuk menyesuaikan jam masuk sekolah agar lebih manusiawi dan tetap menjaga keselamatan serta kenyamanan siswa.
“Tidak bisa semua disamaratakan. Kita harus lihat realitas lapangan. Kalau di wilayah tersebut anak-anak kesulitan akses di pagi hari, tentu kita akan sesuaikan. Intinya adalah menciptakan proses belajar yang efektif tanpa mengorbankan kenyamanan siswa,” ujar Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya koordinasi antara sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menentukan kebijakan yang paling tepat di setiap wilayah. Ia berharap agar penerapan kebijakan ini tetap mempertimbangkan aspek kesehatan, keselamatan, dan spiritualitas siswa selama menjalankan ibadah puasa.
Kebijakan ini diambil dalam semangat meningkatkan kedisiplinan serta mengoptimalkan jam belajar selama bulan Ramadan, namun tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan dan keseimbangan dalam dunia pendidikan.
Dengan penyesuaian yang tepat, Dedi berharap suasana belajar di bulan suci dapat tetap kondusif dan tidak menjadi beban bagi para siswa maupun orang tua.
