Ilmuwan China Sukses Transplantasi Paru-Paru Babi ke Manusia

· 4 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Ilmuwan China Sukses Transplantasi Paru-Paru Babi ke Manusia

Ilmuwan China Sukses Transplantasi Paru-Paru Babi ke Manusia: Terobosan Baru Dunia Medis

Beijing, 25 Agustus 2025 – Sebuah langkah revolusioner dalam dunia medis dicapai oleh tim ilmuwan di Tiongkok. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, paru-paru dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik berhasil ditransplantasikan ke tubuh manusia yang dinyatakan mati otak. Organ tersebut tidak hanya berhasil ditanamkan, tetapi juga berfungsi normal selama sembilan hari penuh—memberikan harapan baru bagi jutaan pasien yang menunggu donor organ.

Transplantasi ini dilakukan oleh tim dari Universitas Medis Guangzhou, menggunakan paru-paru babi dari jenis Bama Xiang yang telah mengalami enam kali modifikasi genetik. Operasi dilakukan pada seorang pria berusia 39 tahun yang telah dinyatakan mati otak akibat cedera kepala parah. Menariknya, paru-paru asli pasien tidak diangkat—langkah yang dilakukan untuk tujuan pemantauan organ baru secara lebih aman dan ilmiah.

Menurut laporan resmi, paru-paru babi berhasil menggantikan fungsi pernapasan tanpa menunjukkan tanda-tanda penolakan akut selama beberapa hari pertama. Fungsi pernapasan, saturasi oksigen, dan respons imun semua berjalan relatif stabil hingga hari kesembilan, ketika akhirnya tanda-tanda kerusakan mulai muncul.

“Ini adalah tonggak penting bagi dunia transplantasi,” ujar kepala tim peneliti, Dr. Zhu Jiang. “Untuk pertama kalinya, paru-paru dari spesies lain dapat berfungsi dalam tubuh manusia selama hampir sepuluh hari.”

Xenotransplantasi dan Harapan Baru

Transplantasi dari hewan ke manusia, yang dikenal dengan istilah xenotransplantasi, selama ini banyak menemui kendala. Organ paru-paru dikenal sebagai salah satu organ paling kompleks untuk ditransplantasi karena sangat sensitif terhadap infeksi, inflamasi, dan paparan langsung udara luar. Sebelumnya, sejumlah percobaan telah dilakukan dengan ginjal dan jantung babi, namun paru-paru merupakan tantangan yang jauh lebih sulit.

Tim peneliti menggunakan teknik CRISPR untuk mengedit gen-gen penting pada babi agar mengurangi risiko penolakan oleh sistem kekebalan manusia. Hasilnya, paru-paru yang ditransplantasikan tidak langsung ditolak tubuh—sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Catatan Etika dan Masa Depan Medis

Meskipun transplantasi ini dilakukan pada pasien mati otak dan bukan pasien hidup, dampaknya sangat besar terhadap penelitian medis dan pengembangan teknologi transplantasi di masa depan. Para ahli internasional menyambut pencapaian ini dengan antusias, namun tetap mengingatkan bahwa prosedur ini masih jauh dari siap untuk diterapkan secara luas pada manusia yang hidup.

“Ini adalah langkah awal, bukan garis akhir,” kata Prof. Andrew Fisher, ahli transplantasi paru dari Inggris. “Kita masih harus mengatasi tantangan seperti penolakan organ jangka panjang, infeksi silang, dan pertimbangan etika.”

Kesimpulan

Di tengah keterbatasan jumlah donor organ manusia, xenotransplantasi kini kembali menjadi perbincangan hangat. Keberhasilan ini membuka pintu menuju masa depan medis di mana organ dari hewan yang dimodifikasi dapat menjadi solusi atas krisis donor yang kronis. Paru-paru babi yang berfungsi di tubuh manusia bukan lagi sekadar gagasan ilmiah—ia kini menjadi kenyataan yang akan mengubah arah pengobatan modern.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.