Ketua Nasdem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap di Pesawat, Gara-Gara Namanya Mirip Pelaku Judi Online

· 3 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Ketua Nasdem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap di Pesawat, Gara-Gara Namanya Mirip Pelaku Judi Online

Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap di Pesawat, Gara‑Gara Namanya Mirip Pelaku Judi Online

Medan – Insiden salah tangkap menimpa Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar ST, saat dirinya hendak terbang dari Bandara Kualanamu menuju Jakarta pada Rabu malam (15/10/2025). Iskandar secara tiba-tiba diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia oleh sejumlah pria yang mengaku sebagai petugas keamanan bandara dan aparat kepolisian. Alasannya? Nama Iskandar disebut mirip dengan seorang tersangka kasus judi online yang sedang diburu.

Kejadian berlangsung sekitar pukul 19.25 WIB, ketika pesawat tengah bersiap untuk lepas landas. Iskandar yang sudah duduk di kursinya mendadak didatangi oleh sekitar lima orang — sebagian berpakaian preman — yang menunjukkan surat perintah penangkapan dan langsung memintanya turun dari pesawat. Ia menyebut, tidak ada verifikasi identitas sama sekali sebelum tindakan itu dilakukan.

“Saya sudah duduk, tiba-tiba didatangi, diperintah turun, dan dikatakan saya adalah tersangka judi online. Tidak ada dicek KTP saya, tidak ada cocokkan foto. Mereka hanya berdasarkan nama saja,” ujar Iskandar usai kejadian.

Setelah dibawa keluar pesawat dan terjadi perdebatan singkat, para petugas akhirnya menyadari bahwa mereka menangkap orang yang salah. Namun mereka langsung pergi begitu saja, tanpa permintaan maaf maupun klarifikasi resmi. Akibat insiden ini, penerbangan mengalami keterlambatan sekitar 20 menit.

Merasa dirugikan dan dipermalukan, Iskandar menyatakan akan mengambil langkah hukum. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan dan pelanggaran prosedur penegakan hukum.

“Saya diperlakukan seperti teroris. Padahal prosedurnya jelas, harus ada verifikasi identitas. Ini tindakan semena-mena. Saya akan menggugat pihak-pihak yang bertanggung jawab, baik itu polisi, Avsec, maupun pihak maskapai,” tegasnya.

Peristiwa ini menuai sorotan publik dan menjadi pembahasan hangat, terutama terkait profesionalisme aparat dalam melakukan penindakan hukum. Banyak pihak menilai, kesalahan semacam ini mencoreng citra aparat dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses hukum yang seharusnya berjalan secara adil dan akurat.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun Garuda Indonesia terkait insiden salah tangkap tersebut.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.