Krisis Kemanusiaan di Gaza, Israel Jadikan Bencana Kelaparan Senjata Perang?

· 3 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Krisis Kemanusiaan di Gaza, Israel Jadikan Bencana Kelaparan Senjata Perang?

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Kelaparan Diduga Dijadikan Senjata Perang oleh Israel

Gaza – Krisis kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza kian memburuk, dengan jutaan penduduk menghadapi ancaman kelaparan akut. Laporan dari berbagai lembaga internasional menyebutkan bahwa lebih dari 2,1 juta warga Gaza kini berada dalam kondisi rawan pangan, sementara hampir setengah juta lainnya telah memasuki fase kelaparan kritis. Krisis ini dipicu oleh penutupan perbatasan oleh Israel sejak awal Maret 2025, yang secara drastis menghentikan aliran bantuan kemanusiaan.

Sejak runtuhnya gencatan senjata pada pertengahan Maret, Israel meningkatkan serangan militer ke wilayah padat penduduk di Gaza, menargetkan infrastruktur sipil seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat pengungsian. Di tengah kondisi tersebut, krisis pangan melanda secara masif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 8.000 anak di bawah lima tahun telah mengalami malnutrisi akut. Ironisnya, hanya dua pusat stabilisasi gizi yang beroperasi di seluruh wilayah Gaza, membuat ribuan pasien tidak tertangani.

Program Pangan Dunia (WFP) mengonfirmasi bahwa mereka telah kehabisan stok bantuan pangan akibat ketatnya blokade yang diberlakukan Israel. Penutupan perlintasan utama, seperti Rafah dan Kerem Shalom, membuat pengiriman makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Gaza nyaris mustahil.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa tindakan Israel ini merupakan bentuk “hukuman kolektif” terhadap penduduk sipil dan berpotensi dikategorikan sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional. Beberapa pihak bahkan menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang untuk menekan kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Dari sisi internasional, tekanan terus meningkat. Komunitas global menyerukan dibukanya akses kemanusiaan tanpa syarat. Meskipun ada inisiatif baru dari Amerika Serikat untuk menyalurkan bantuan melalui jalur laut dan udara, distribusinya masih belum mampu mengimbangi kebutuhan yang sangat besar di lapangan.

Dengan lebih dari 133.000 warga Gaza kini berada dalam kondisi kelaparan tingkat paling parah, krisis ini menjadi salah satu bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern. Banyak pihak khawatir bahwa jika situasi ini terus dibiarkan tanpa intervensi internasional yang kuat, kelaparan akan berubah menjadi senjata pembunuh massal di tengah konflik yang tak kunjung usai.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.