Mabuk Moke Bareng, Konten Kreator di NTT Lecehkan Teman Sesama Jenis

· 4 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Mabuk Moke Bareng, Konten Kreator di NTT Lecehkan Teman Sesama Jenis

Mabuk Moke Bareng, Konten Kreator di NTT Lecehkan Teman Sesama Jenis

Kupang — Seorang konten kreator di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap oleh aparat kepolisian setelah video yang memperlihatkan tindakan pelecehan terhadap teman sesama jenis beredar luas di media sosial. Insiden tersebut terjadi setelah korban dan pelaku sama-sama mengonsumsi alkohol jenis moke, minuman tradisional khas NTT, dalam sebuah pertemuan sosial yang berlangsung di salah satu tempat di kota Kupang.

Dalam video yang viral, terlihat seorang pria yang diketahui berprofesi sebagai konten kreator, sedang melakukan tindakan yang tidak senonoh terhadap temannya yang juga seorang pria. Kejadian tersebut terjadi di tengah suasana yang tampaknya sudah sangat dipengaruhi oleh alkohol. Video tersebut segera memicu kecaman dari berbagai kalangan, terutama netizen yang merasa bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar norma kesopanan, tetapi juga merupakan bentuk pelecehan seksual.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Roni Yudianto, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengamankan pelaku yang berinisial D (25), yang merupakan konten kreator yang aktif di platform media sosial. Dikenal dengan gaya hidup bebas dan suka berbagi cerita pribadi dalam unggahan video dan foto, D juga sering mengajak pengikutnya untuk mengikuti kehidupan sehari-harinya, termasuk kebiasaan mengonsumsi alkohol.

"Ini adalah kasus yang sangat disayangkan. Kami akan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan pelecehan seperti ini tidak bisa dibiarkan, apalagi dilakukan di depan publik. Kami akan memproses kasus ini lebih lanjut," kata Kapolres Yudianto dalam konferensi pers, Senin (15/10).

Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa meskipun kejadian tersebut terjadi dalam kondisi mabuk, hal itu tidak membenarkan tindakan kekerasan atau pelecehan terhadap orang lain. Polisi juga menegaskan bahwa mereka akan menggali lebih dalam latar belakang kejadian tersebut, termasuk apakah ada motif lain yang mendorong pelaku untuk bertindak demikian.

Keluarga korban, yang identitasnya tidak disebutkan, melaporkan kejadian tersebut setelah video tersebar di media sosial dan mulai mendapatkan perhatian publik. Menurut keluarga korban, tindakan yang dilakukan pelaku bukan hanya merusak hubungan persahabatan, tetapi juga menimbulkan trauma yang mendalam pada korban. "Kami berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak orang agar lebih berhati-hati dalam bertindak," ujar salah seorang anggota keluarga korban.

Sementara itu, beberapa pihak dari kalangan masyarakat NTT juga mengkritik kebiasaan mengonsumsi moke yang sering dijadikan alasan dalam kejadian-kejadian seperti ini. Mereka menilai bahwa alkohol, terutama dalam jumlah berlebihan, dapat memicu tindakan tidak pantas yang merugikan orang lain.

Kasus ini juga menyoroti fenomena konten kreator yang sering kali membagikan kehidupan pribadi mereka secara terbuka ke publik, namun terkadang tidak mempertimbangkan dampak sosial dan etika dari apa yang mereka unggah. Sejumlah pengamat media sosial menyarankan agar para konten kreator lebih bijaksana dalam memilih apa yang patut dibagikan kepada publik, mengingat dampaknya bisa sangat luas.

Hingga kini, polisi masih melanjutkan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak kejaksaan untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur. Pelaku dikenakan pasal terkait pelecehan seksual dan dapat dijerat dengan hukuman penjara jika terbukti bersalah.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.