35 Pelajar di Lampung Timur Keracunan Setelah Makan Roti dan Sosis Keju dari MBG
Lampung Timur, 27 September 2025 – Sebanyak 35 pelajar di Kabupaten Lampung Timur dilaporkan mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi roti dan sosis keju yang diduga berasal dari produk MBG. Kejadian ini terjadi pada hari Kamis, 25 September 2025, saat para pelajar tersebut membeli makanan tersebut di sekitar area sekolah mereka.
Menurut informasi yang diterima, para pelajar mulai merasakan gejala keracunan sekitar dua jam setelah makan. Mereka mengeluhkan mual, muntah, sakit perut, dan diare. Beberapa dari mereka bahkan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Keterangan dari Pihak Berwenang
Pihak Dinas Kesehatan Lampung Timur langsung melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini. Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur, Dr. Siti Hidayah, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan sampel dari produk roti dan sosis keju yang dikonsumsi oleh para pelajar untuk diuji di laboratorium. "Kami sedang menyelidiki apakah ada kandungan berbahaya atau penyimpanan yang tidak memenuhi standar pada produk tersebut," ujar Dr. Hidayah.
Sejauh ini, beberapa pelajar yang keracunan telah mendapatkan perawatan intensif dan kondisi mereka mulai membaik. “Sebagian besar pelajar yang mengalami gejala keracunan sudah membaik, namun kami terus memantau kondisi mereka untuk mencegah komplikasi lebih lanjut,” tambahnya.
Tindak Lanjut dan Pengawasan Ketat
Pihak kepolisian setempat juga turut serta dalam penyelidikan untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian dalam proses distribusi atau penjualan produk tersebut. Penjual yang diduga menjual makanan tersebut kini tengah diperiksa, dan pihak berwenang berencana untuk memperketat pengawasan terhadap produk makanan di kawasan tersebut.
Masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama jika tidak tahu sumber atau cara pengolahannya. Sejumlah pelajar juga memberikan pesan agar tidak sembarangan mengonsumsi jajanan yang tidak terjamin kebersihan dan kualitasnya.
Pihak sekolah juga berencana mengadakan sosialisasi kepada para siswa dan orang tua mengenai pentingnya memperhatikan keamanan pangan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.