[Jakarta, 14 Agustus 2025] — Persiapan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus mendatang telah mencapai sekitar 70 persen. Namun, pihak Istana masih memberikan sejumlah catatan penting agar pelaksanaan upacara berjalan dengan sempurna.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, usai meninjau langsung gladi resik kedua yang digelar pada Selasa dan Rabu (13–14 Agustus). Dalam keterangannya, Prasetyo menyebut bahwa seluruh elemen acara berjalan cukup baik, mulai dari susunan pasukan, tata waktu, hingga urutan protokoler.
Meski demikian, masih ditemukan beberapa hal yang perlu disesuaikan. Salah satu catatan utama dari Istana adalah sinkronisasi waktu antar rangkaian acara, termasuk atraksi udara dari TNI AU, yang dinilai belum sepenuhnya presisi. “Masih ada sedikit perbedaan waktu antara satu segmen ke segmen lainnya. Kami ingin semuanya benar-benar rapi dan nyaman dinikmati oleh masyarakat,” ujar Prasetyo.
Selain aspek teknis upacara, pemerintah juga tengah menyelesaikan persiapan fasilitas penunjang untuk masyarakat umum di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas). Di lokasi tersebut, akan tersedia berbagai sarana hiburan dan ruang partisipasi publik agar masyarakat yang tidak dapat masuk ke dalam kompleks Istana tetap bisa merasakan semarak HUT ke-80 RI.
Prasetyo juga mengingatkan agar para tamu undangan yang telah menerima undangan digital segera menukarkannya menjadi undangan fisik paling lambat pada 16 Agustus 2025. Penukaran ini dilakukan guna mempermudah proses verifikasi dan pengaturan tempat duduk saat hari-H.
Dalam gladi resik terakhir yang digelar pada Kamis pagi, persiapan disebut telah mendekati 100 persen. Seluruh rangkaian mulai dari pengibaran bendera, pembacaan teks proklamasi, hingga hiburan rakyat dan defile pasukan telah berjalan lancar. Namun, evaluasi dan penyempurnaan tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada kendala di hari pelaksanaan.
“Ini adalah peringatan yang sangat bersejarah. Usia 80 tahun kemerdekaan adalah tonggak penting, dan kita ingin momentum ini dirayakan dengan khidmat, meriah, dan membanggakan,” kata Prasetyo, menutup keterangannya.
Masyarakat pun kini menanti hari besar itu dengan antusias, sembari berharap perayaan kemerdekaan kali ini menjadi simbol persatuan dan semangat baru menuju masa depan Indonesia yang lebih maju.