Pramono Siap Laksanakan Arahan Prabowo Soal Giant Sea Wall
Jakarta, 16 Juni 2025 — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan komitmennya untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait proyek raksasa pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pesisir utara Jakarta. Proyek ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir rob akibat kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah yang terus terjadi.
Dalam Konferensi Infrastruktur Indonesia 2025 yang digelar pada 12 Juni lalu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek ini akan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan akan melibatkan kontribusi pembiayaan dari pemerintah pusat serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta sendiri akan bertanggung jawab membangun sekitar 11,1 kilometer dari total panjang proyek tersebut, yang dirancang membentang hingga 700 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur.
Menanggapi arahan tersebut, Pramono menegaskan kesiapan penuh Pemprov DKI dalam melaksanakan proyek tersebut. Ia juga memperkenalkan konsep pelengkap bernama Giant Mangrove Wall — sebuah pendekatan yang lebih ramah lingkungan dengan penanaman mangrove secara besar-besaran guna memperkuat ekosistem pesisir dan memberdayakan masyarakat lokal, khususnya para nelayan.
"Ini bukan hanya soal infrastruktur keras, tapi juga tentang keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial," ujar Pramono dalam pernyataannya kepada media.
Usulan Giant Mangrove Wall ini mendapat sambutan positif dari sejumlah tokoh, termasuk calon gubernur lainnya seperti Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun. Keduanya menekankan pentingnya partisipasi masyarakat pesisir dalam proses pembangunan agar proyek ini tidak hanya menjadi simbol pertahanan, tetapi juga pemberdayaan.
Presiden Prabowo juga telah membuka peluang bagi investor asing, khususnya dari Jepang dan Tiongkok, untuk berpartisipasi dalam pendanaan proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi hingga 80 miliar dolar AS dan masa pengerjaan selama dua dekade ke depan.
Dengan proyek ini, pemerintah berharap dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap ancaman banjir dan penurunan muka tanah di Jakarta dan wilayah pesisir utara Pulau Jawa, serta menciptakan warisan infrastruktur yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.