Saudi Airlines yang Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Dinyatakan Aman dari Ancaman Bom

· 6 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Saudi Airlines yang Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Dinyatakan Aman dari Ancaman Bom

Saudi Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu, Dinyatakan Aman dari Ancaman Bom

Medan, Indonesia – Sebuah pesawat milik Saudi Arabian Airlines (Saudia) yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, pada Rabu pagi (18/6), dinyatakan aman setelah pihak berwenang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap ancaman bom yang dilaporkan di dalam pesawat. Kejadian ini sempat menegangkan, namun akhirnya pihak keamanan memastikan bahwa tidak ada bahan peledak yang ditemukan.

Pesawat Airbus A330 dengan nomor penerbangan SV-872 yang terbang dari Riyadh, Arab Saudi, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, mengalami situasi darurat setelah penerbangan tersebut mendapat ancaman dari seorang penumpang yang diduga mengklaim membawa bom. Kejadian ini langsung memicu respons cepat dari petugas keamanan bandara, pihak berwenang, serta tim penanggulangan teroris yang dikerahkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu

Menanggapi ancaman tersebut, pilot pesawat memutuskan untuk mendarat di Bandara Kualanamu, yang terletak sekitar 26 kilometer dari kota Medan, sebagai tindakan pencegahan. Pesawat yang mengangkut lebih dari 200 penumpang dan awak kabin itu akhirnya mendarat dengan selamat sekitar pukul 08.00 WIB.

"Saat kami mendapatkan informasi mengenai ancaman tersebut, kami segera melakukan koordinasi dengan otoritas terkait. Kami memastikan seluruh penumpang dan kru pesawat aman, dan proses pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur yang ketat," ujar Direktur Operasional Bandara Kualanamu, Ahmad Fauzi, dalam konferensi pers yang disampaikan setelah kejadian.

Pemeriksaan Ketat oleh Pihak Berwenang

Setelah pesawat mendarat, tim penanggulangan teroris dan tim penyelidik dari kepolisian Indonesia langsung melakukan evakuasi penumpang secara hati-hati, sementara unit penjinak bahan peledak (Jihandak) dan anjing pelacak dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat tersebut. Proses ini berlangsung lebih dari dua jam, di mana petugas memeriksa seluruh ruang kabin dan ruang kargo.

Setelah melakukan pemeriksaan, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan bahan peledak atau barang berbahaya lainnya. Ancaman bom tersebut, menurut pihak kepolisian, berasal dari klaim yang tidak berdasar, yang kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian atau pernyataan yang dibuat oleh penumpang yang kini sedang diperiksa oleh otoritas.

Pernyataan dari Pihak Maskapai

Saudia Airlines, dalam pernyataannya, mengungkapkan rasa syukur karena semua penumpang dan kru pesawat selamat dan tidak ada yang terluka. Maskapai tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada otoritas Indonesia yang telah menangani situasi ini dengan cepat dan profesional.

"Kami mengutuk segala bentuk ancaman yang mengganggu keselamatan penerbangan. Keamanan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama kami. Kami juga berterima kasih atas kerjasama yang baik dengan pihak berwenang Indonesia yang telah membantu memastikan bahwa ancaman ini tidak berlanjut," kata juru bicara Saudia Airlines.

Tindak Lanjut dan Investigasi

Kepolisian Sumatra Utara (Sumut) menyatakan bahwa seorang penumpang pria yang diduga menyebarkan ancaman bom telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut. Petugas masih memeriksa latar belakang dan motivasi dari klaim yang dibuat oleh penumpang tersebut, dan sejauh ini, pihak berwenang tidak menemukan indikasi adanya kelompok teroris yang terlibat dalam insiden ini.

"Penumpang yang bersangkutan sedang kami periksa lebih lanjut. Ini adalah prosedur standar dalam situasi seperti ini untuk memastikan bahwa ancaman tersebut benar-benar tidak berdasar dan tidak ada pihak yang berpotensi membahayakan keselamatan publik," kata Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Agus Andrianto.

Kekhawatiran Keamanan Penerbangan Global

Insiden ini menjadi perhatian besar, mengingat ketegangan global yang terus meningkat terkait masalah terorisme dan ancaman terhadap sektor penerbangan. Pihak berwenang di Indonesia, bersama dengan otoritas penerbangan internasional, terus memperketat pengawasan terhadap keamanan penerbangan, terutama yang melibatkan penerbangan internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman terhadap penerbangan sipil, baik berupa klaim palsu ataupun upaya sabotase, terus meningkat. Berbagai negara, termasuk Indonesia, telah mengintensifkan langkah-langkah keamanan bandara, serta melibatkan teknologi canggih dan tim khusus untuk mencegah potensi ancaman yang dapat membahayakan penumpang dan awak pesawat.

Kesimpulan

Meski insiden ini menimbulkan ketegangan, pihak berwenang Indonesia dan Saudi Airlines berhasil menangani situasi dengan baik. Semua penumpang dan kru pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat dan tak ada korban jiwa. Namun, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan perlunya kewaspadaan ekstra terhadap ancaman yang bisa muncul kapan saja, dan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga keselamatan penerbangan.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.