Jalan Lintas Sumatera di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, diselimuti debu tebal dalam beberapa hari terakhir. Debu tersebut berasal dari lumpur sisa banjir yang telah mengering, lalu beterbangan saat kendaraan melintas di jalur utama penghubung antarprovinsi itu.
Pantauan di lapangan menunjukkan, setiap kendaraan yang melintas memicu debu beterbangan dan menutupi jarak pandang pengguna jalan. Kondisi ini terjadi meski kendaraan tidak melaju dengan kecepatan tinggi, karena lapisan lumpur kering mudah terangkat oleh angin dan pergerakan roda.
Warga sekitar mengeluhkan kondisi tersebut karena mengganggu aktivitas dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Selain mengurangi jarak pandang, debu tebal juga dikhawatirkan berdampak pada kesehatan, terutama bagi pengendara sepeda motor dan warga yang bermukim di sepanjang jalan.
“Kalau kendaraan lewat, debunya langsung naik. Jalan jadi tidak kelihatan, apalagi sore hari,” ujar salah seorang warga setempat.
Kondisi berdebu ini merupakan dampak lanjutan dari banjir dan longsor yang sebelumnya melanda wilayah Aceh Tamiang. Lumpur yang sempat menutupi badan jalan kini mengering karena cuaca panas, namun belum sepenuhnya dibersihkan.
Warga berharap pihak terkait segera melakukan pembersihan dan penyiraman jalan secara berkala agar debu tidak terus beterbangan dan membahayakan pengguna Jalan Lintas Sumatera.
