Siswi SMA Tangerang Ngaku Pergi Sekolah, Sepekan Berlalu Ditemukan Tidur di Pinggir Jalan Depok
Depok, 27 Oktober 2025 — Kejadian mengejutkan terjadi di Kota Depok, ketika seorang siswi SMA asal Tangerang ditemukan tidur di pinggir jalan setelah hilang selama sepekan. Siswi berinisial R, yang berusia 16 tahun, awalnya dikabarkan pergi dari rumah dengan alasan hendak berangkat ke sekolah pada 20 Oktober lalu. Namun, setelah berhari-hari tidak ada kabar, keluarga dan pihak sekolah pun melaporkan hilangnya R ke pihak kepolisian.
Menurut keterangan polisi, R ditemukan pada 27 Oktober lalu di sebuah jalan raya di Depok dalam kondisi kelelahan dan kebingungan. R mengaku bahwa selama seminggu terakhir, ia menghabiskan waktu tidur di tempat-tempat yang tidak menentu setelah pergi tanpa tujuan yang jelas dari rumah.
“Kami awalnya mengira dia pergi ke sekolah, namun setelah beberapa hari, keluarga merasa khawatir karena tidak ada komunikasi darinya. Kami segera melaporkan ke pihak berwajib,” ujar ibu R, yang merasa lega setelah anaknya ditemukan dengan selamat.
Setelah ditemukan, R mengungkapkan bahwa ia pergi meninggalkan rumah karena merasa stres dan cemas dengan masalah pribadi yang sedang dihadapinya, namun ia tidak menjelaskan secara rinci alasan yang mendasari keputusannya untuk meninggalkan rumah dan sekolah. Di jalan, R mengaku merasa takut dan bingung sehingga memutuskan untuk tidur di pinggir jalan, berpindah-pindah tempat tanpa tujuan.
Polisi yang mendapati kondisi siswi tersebut langsung memberikan bantuan, membawa R ke kantor polisi untuk diberi perlindungan sementara. Kondisinya cukup kelelahan, namun tidak mengalami luka fisik serius. Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada unsur kekerasan atau eksploitasi yang terjadi selama ia hilang.
Pihak sekolah dan keluarga R menyampaikan rasa syukur atas penemuan tersebut. Pihak sekolah juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan pendekatan lebih lanjut untuk membantu R, termasuk memberikan dukungan psikologis untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. “Kami sangat mengkhawatirkan kondisi R dan akan memastikan bahwa ia mendapatkan dukungan yang diperlukan,” kata Kepala Sekolah tempat R belajar.
Kasus ini menjadi peringatan bagi banyak orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mental dan emosional remaja, yang seringkali menghadapi tekanan besar baik dari lingkungan sosial maupun akademik. Kini, keluarga dan pihak sekolah berusaha memberi perhatian lebih pada kondisi psikologis R agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pihak kepolisian mengingatkan agar setiap orang tua selalu menjaga komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka, serta memberikan pemahaman bahwa mereka bisa terbuka tentang masalah yang mereka hadapi tanpa merasa takut atau tertekan.








