Wamentan Ungkap Alasan TNI-Polri Ikut Garap Lahan Sawah: Demi Swasembada Pangan
Jakarta — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap alasan di balik keterlibatan TNI dan Polri dalam program penggarapan lahan sawah sebagai bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional. Hal tersebut disampaikannya dalam rangka mendorong sinergi lintas instansi demi memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Menurut Sudaryono, kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan institusi TNI dan Polri bukan hanya simbolik, melainkan memiliki peran konkret dalam mengawal berbagai program pertanian. “Kolaborasi ini penting agar visi Presiden Prabowo Subianto tentang swasembada pangan dapat terwujud secara nyata,” ujar Sudaryono dalam keterangan persnya.
TNI dilibatkan dalam upaya optimalisasi lahan dan pengawalan distribusi logistik pertanian, sementara Polri fokus pada pengawasan distribusi pupuk, bibit, hingga alat dan mesin pertanian (alsintan). Selain itu, Polri juga terlibat dalam pengawasan harga gabah dan menjaga stabilitas pasar agar petani mendapatkan keuntungan yang adil.
Sudaryono menambahkan, keterlibatan TNI dan Polri juga berperan dalam memanfaatkan lahan tidur agar bisa digunakan sebagai lahan pertanian produktif. Ia menegaskan, peningkatan produksi tidak cukup hanya mengandalkan petani, melainkan perlu didukung oleh kolaborasi antar-lembaga dan penguatan sumber daya manusia (SDM) pertanian secara menyeluruh.
“Kami ingin memastikan bahwa ketahanan pangan ini tidak hanya menjadi slogan, tapi benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat, khususnya para petani di lapangan,” tutupnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mempercepat pencapaian target swasembada pangan, mengurangi ketergantungan impor, dan memperkuat ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.